Senin, 21 Mei 2012


G8 Berupaya Tenangkan Euro

Selasa, 22 Mei 2012 0:02 WIB



Monexnews - Terus menerus terbebani oleh kekhawatiran tentang masalah hutangYunani dan Spanyol membuat Euro harus diperdagangkan melemah terhadap Dollar AS pada hari Senin, meskipun sinyal indikator teknikal dan posisi bearish berlebihan mengindikasikan akan terjadinya rebound jangka pendek.
Aksi spekulan yang memangkas beberapa posisi short juga membantu mata uang tunggal bergerak menjauh dari level terendah 4-bulan setelah dihantam aksi jual tanpa henti sepanjang bulan ini. Kejatuhan dalam 6 dari 7 sesi terakhir juga telah memaksa Euro kehilangan hampir 4% sepanjang bulan Mei.
"Terbentuknya pola double bottom pada Euro/Dollar seharusnya dapat memperlonggar tekanan," kata Brad Bechtel, direktur manajer pada Faros Trading di Stamford, Connecticut. "Kendati potensi rebound cukup kuat, mungkin tidak akan banyak yang tergiur untuk melepas posisi yang telah mendatangkan keuntungan banyak."
Krisis zona euro kian memburuk sejak hasil pemilu Yunani pada 6 Mei lalu memicu pertanyaan mengenai masa depan Yunani di blok Euro. Apalagi rapuhnya sektor perbankan Spanyol juga turut membebani sentimen pasar.
Sementara para pemimpin kelompok G8 pada akhir pekan lalu telah menyerukan dukungan mereka untuk Yunani bertahan di zona Euro. G8 juga menekankan pentingnya upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor pekerjaan, yang berarti akan berkurangnya desakan untuk langkah-langkah penghematan yang telah menjatuhkan beberapa ekonomi zona Euro ke dalam resesi. (vid)

Short Covering Selamatkan Euro

Senin, 21 Mei 2012 8:30 WIB
Monexnews - Aussie menunjukkan performa apik di awal perdagangan Asia. Pergerakan mata uang juga merespon gain yang solid di pasar ekuiti dan retorika pertumbuhan dari perdana menteri China Wen Jiabao di akhir pekan yang positif bagi pasar.
Terbatasnya aksi jual yang dilakukan pemain pasar turut membantu menjaga gain Aussie," jelas trader di bank Australia. Saat ini AUD/USD di 0.9870. 
(din)

Jumat, 18 Mei 2012


Emas Lanjutkan Penguatan
Sabtu, 19 Mei 2012 0:03 WIB
Monexnews - Harga emas menguat seiring merebaknya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan berikan stimulus tambahan demi menopang pemulihan ekonomi AS. Logam mulia rally sejak buruknya data manufaktur Philadelphia tegaskan rapuhnya pemulihan AS. "Penguatan emas kini ditopang oleh harapan pelonggaran moneter lebih lanjut dari bank sentral AS pasca memburuknya indikator ekonomi," ungkap Phil Streible, broker di RJ O'Brien & Associates. Pimpinan Fed, Ben S. Bernanke, pada 25 April silam mengatakan siap ambil tindakan lebih lanjut untuk membantu ekonomi jika diperlukan.
Korelasi harga emas dengan aset keuangan lainnya cukup bervariasi sejak krisis zona-euro dimulai. Emas cetak rekor tahun lalu seiring investor memburu logam mulia sebagai aset safe-haven; namun daya tarik emas mulai berkurang dan investor pun lebih memilih dollar dan obligasi pemerintah AS sebagai aset safe-haven. Meski demikian, kejatuhan harga emas hingga mendekati level rendah Januari berhasil mendorong investor kembali.
Di lain pihak, sebagian analis belum yakin dengan keberlanjutan rally emas dan apakah emas telah keluar dari tren bearish. "Emas mulai tunjukan kinerja yang cemerlang. Namun, terlalu dini untuk mengatakan tren emas telah berubah,” tulis laporan riset UBS. “Saya rasa kenaikan harga emas hanya bersifat koreksi,” ujar Simon Weeks merujuk pada rendahnya volume perdagangan yang masih mendukung pandangan negatifnya. (fr)

Wall St Antusias Menyambut IPO Facebook

Jumat, 18 Mei 2012 22:03 WIB



Monexnews - Mayoritas saham di Wall Street diperdagangkan lebih tinggi pada hari Jumat menjelang debut perdagangan Facebook, kendati masih berlanjutnya kecemasan terhadap krisis zona Euro tampak membatasi sentimen investor. Bagaimanapun, ke-3 indeks utama AS masih tetap berada di jalur menuju penurunan mingguan terburuk untuk tahun 2012.
Dow Jones Industrial Average beranjak sekitar 35 poin lebih tinggi setelah mencatat penurunan ke-11 dalam 12 sesi terakhir pada hari Kamis, dengan dipimpin saham AT&T. Penurunan terbesar harus diderita Coca-Cola. diadakan keuntungan kecil, setelah log 11 hari ke dalam 12 sesi terakhir. AT & T memimpin blue-chip gainers, sementara Coca-Cola merosot.
S&P 500 dan Nasdaq Composite juga mengikuti jejak Dow dengan masing-masing mengumpulkan 0,45% dan 0,4%. Di antara sektor-sektor kunci S&P, sektor telekomunikasi mampu mencatat kenaikan tertinggi. sedikit lebih tinggi.
Sebagian kalangan memperkirkaan Facebook akan menjadi perusahaan AS pertama yang bernilai lebih dari $100 milyar pada debutnya. Raksasa jaringan sosial tersebut akan membuka harga penawaran pertama pada $38 per saham, dan akan mulai diperdagangkan beberapa saat lagi di Nasdaq dengan symbol “FB”. (vid)

Minyak Tetap Cemaskan Yunani

Jumat, 18 Mei 2012 23:28 WIB



Monexnews - Minyak turun akibat memburuknya kekhawatiran bahwa Yunani akan keluar dari zona-euro sehingga memperdalam krisis utang Eropa dan menggerogoti permintaan energi. Tren masih bearish dengan ketidakpastian situasi di Yunani. Sentimen-pun memburuk setelah Moody’s turunkan peringkat kredit 16 bank Spanyoldan Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan gejolak pasar keuangan yang disebabkan oleh krisis zona-euro dapat berlangsung dua tahun lagi.
Data AS yang dirilis sepekan terakhir juga isyaratkan lemahnya permintaan minyak dari konsumen energi terbesar di dunia. Indeks manufaktur Philadelphia sentuh level terendah sejak September dan jumlah cadangan minyak AS mencapai level tertinggi sejak 1990. "Semua berita makroekonomi cukup negatif," ujar Stephen Schork, presiden Schork Group. "Minyak cemaskan kondisi Eropa dan AS. Pada bulan Februari silam, investor takut menjual minyak dan kini mereka takut untuk membelinya."
"Memburuknya situasi di Eropa, terutama Spanyol dan Yunani, sangat berdampak negatif bagi minyak," tutur Eugen Weinberg, analis di Commerzbank. Meskipun penurunan peringkat bank Spanyol dan kegagalan Yunani membentuk pemerintahan telah diantisipasi, Weinberg mengatakan kejatuhan harga minyak belum sepenuhnya mencerminkan resiko. "Pasar akan segera memahami keseriusan masalah. Resiko terburuk belum sepenuhnya tercermin dalam harga.

Treasury AS Rebound Jelang Summit G8

Jumat, 18 Mei 2012 21:50 WIB



Monexnews -
Treasury AS yang merupakan surat obligasi pemerintah pada tenor 10-tahun berhasil melambung dari rekor level terendahnya. Kenaikan yield obligasi AS ini juga yang menjadi salah satu faktor Dollar untuk tertahan dari reli nya dalam beberapa hari terakhir.
Kenaikan yield obligasi terjadi menjelang rilis komentar para pejabat tinggi di KTT kelompok negara G8 yang dimulai hari Jumat yang membahas isu pembiaran Yunani untuk keluar dari Euro zone.
Para investor cukup cemas, jika terjadi skenario terburuk Yunani keluar dari blok Uni Eropa, maka konsekuensi nya pada pasar keuangan global akan cukup besar dan juga imbasnya terhadap outlook pertumbuhan ekonomi AS yang dapat terhambat melanjutkan pemulihan.
Tidak tertutup kemungkinan jika ketidakpastian memicu kekhawatiran, maka para investor akan kembali memanfaatkan Treasury bonds sebagai alat hedging terhadap berbagai resiko. Oleh sebab itu, para analis masih melihat potensi 10y notes AS ini dapat tembus lagi dibawah rekor terendahnya di 1.672%.
Terpantau sejauh ini US-10y notes masih stabil di level 1.729%. Departemen Treasury AS dijadwalkan untuk menjual surat obligasi baru senilai $99 milyar pekan depan, termasuk juga surat obligasi bertenor 2-tahun senilai $35 milyar, dan obligasi bertenor 5-tahun senilai $35 milyar dan pada tenor 7-tahun senilai $29 milyar. 

Senin, 14 Mei 2012


Sirna! Kans Euro Untuk Rebound

Selasa, 15 Mei 2012 10:53 WIB



Monexnews - Hingga memasuki hari ke dua pekan ini (Selasa, 15/5), mata uang tunggal Euro nampak semakin merosot hingga mendekati level kisaran $1.2800. Hal tersebut terutama akibat kian meningkatnya eskalasi kekacauan politik di Yunani yang semakin memperbesar peluang negara tersebut untuk keluar dari zona-euro.
Selain itu kegagalan partai politik Yunani membentuk koalisi pemerintahan telah memicu spekulasi keluarnya Yunani dari zona-euro dan berhasil menenggelamkan euro. Sehingga peluang Euro untuk rally sirna kembali, justru tren pelemahan euro masih akan berlanjut meskipun saat ini sudah menyentuh level yang terakhir terlihat pada bulan Januari silam.
Sementara data ekonomi yang dirilis sesi kemarin juga turut memicu sentimen bearisheuro, dimana produksi industri zona-euro secara tak terduga merosot di bulan Maret, dan meneguhkan bertambahnya ancaman resesi. EUR tercatat masih bergeak di kisaran $1.2825 dan sempat melorot hingga ke level rendah hari ini pada $1.2812. Secara teknikal bila EUR kembali pecah ke bawah level $1.2800, setidaknya support terdekat akan menahannya pada area $1.2760. (Dar)